Bercinta Saat Kehamilan Istri Belum Lewat Trimester Pertama, Amankah...????
Kehamilan bisa membuat wanita jadi lebih berhati-hati dalam
beraktivitas, apalagi ketika usia kandungan baru berada di trimester
pertama atau belum empat bulan. Berbagai aktivitas yang berisiko
membahayakan janin sebisa mungkin dihindari. Dan seks bagi beberapa
wanita, termasuk suami mereka, berada di dalam daftar aktivitas yang
diminimalisir untuk dilakukan.
Riset yang dilakukan Fertility
Flower terhadap 3.800 pasangan mernikah di Amerika Serikat membuktikan
bahwa memang seks di trimester pertama kehamilan dihindari. Dari
penelitian tersebut diketahui satu dari lima pasangan khawatir bercinta
saat kehamilan belum empat bulan bisa membahayakan janin. Dalam masa
empat bulan itu, menurut riset yang sama, rata-rata pasangan bercinta
hanya 5-10 kali.
Dokter kandungan di Montefiore Medical Center,
New York, Monica Foreman, menjelaskan saat kehamilan memasuki trimester
pertama memang banyak wanita mengeluhkan tidak ada gairah untuk
bercinta. "Keluhan ini terjadi karena pada masa tersebut wanita merasa
mudah lelah dan sering mual," ujarnya seperti dikutip Web MD.
Namun
tidak semua wanita merasakan hal tersebut. Perubahan hormon yang
terjadi saat hamil bisa juga menyebabkan wanita menjadi lebih bergairah.
Sehingga wanita yang mengalami ini gairah bercintanya tetap sama
seperti sebelum hamil atau malah bertambah besar.
Bagaimana jika
gairah bercinta benar-benar hilang saat Anda hamil muda? Monica
menyarankan luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang berhubungan
dengan keintiman. Intim tidak selalu harus bercinta. Perasaan cinta dan
kasih sayang bisa diekspresikan dengan banyak cara seperti berciuman dan
berpelukan. Coba nikmati waktu berduan dengan berjalan-jalan, candle
light dinner atau memijat punggung satu sama lain.
Kehilangan
gairah bercinta ini sebenarnya juga bukan hanya terjadi pada wanita.
Para suami pun bisa merasakannya. Kekhawatiran akan menyakiti bayi atau
menyebabkan keguguran dapat membuat pria takut untuk berhubungan seks
dengan pasangannya.
Apakah memang benar seks di trimester pertama
bisa menyebabkan keguguran? Selama Anda tidak mengalami komplikasi,
seks seharusnya bukan hal yang berisiko untuk dilakukan. Yang perlu Anda
pahami, janin dilindungi selaput ketuban yang berisi cairan amnion dan
plasenta serta otot rahim yang kuat. Sehingga ketika bercinta, hubungan
seks tersebut tidak akan menggangu janin.
Tentu saja tidak semua wanita hamil bisa bercinta dengan aman. Ada
kondisi-kondisi kehamilan tertentu yang bisa membuat seks menjadi
terlarang untuk dilakukan. Seperti dipaparkan Baby Centre, biasanya
dokter akan melarang pasangan untuk bercinta jika Anda:
1. Menderita plasenta previa (plasenta terletak di dekat atau di atas leher rahim)
2. Berisiko keguguran
3. Pendarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya.
4. Sering kram perut.
5. Plasenta menutupi sebagian leher rahim
6. Bermasalah pada rahim.
7. Membran amnion (selaput ketuban) pecah.
Masih
ada kondisi-kondisi lainnya yang biasanya akan disarankan dokter
kandungan Anda untuk berhenti bercinta. Misalnya saja jika Anda punya
sejarah melahirkan spontan pada kehamilan sebelumnya. Ketika hal itu
terjadi, biasanya Anda akan disarankan untuk tidak berhubungan seks dulu
di trimester kedua atau ketiga hingga minggu ke-37.
Apapun
kondisi Anda selama kehamilan, jangan pernah takut atau malu untuk
berkonsultasi dengan dokter kandungan. Kalau dokter menasihati Anda
untuk berhenti bercinta, pastikan Anda mendengarkan dengan baik
penjelasannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar