Kamis, 25 Desember 2014

Dilema Masalah Dalam Kehidupan


Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna dibanding dengan makhluk-makhluk lain. Dengan bekal akal pikiranlah yang membedakan antara manusia dengan yang lain. Akal pikiran dan nafsu yang minggirng manusia untuk menempuh perjalanan hidupnya. Dengan akal orang bisa memikirkan segala kemungkinan yang terjadi dan yang akan terjadi. Dengan nafsu orang bisa mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu hal yang diinginkan. Dari sinilah cikal bakal nanti akan muncul sebuah yang namanya maslaah atau problem.

Problem atau masalah adalah istilah untuk mengespresikan segala hal yang buruk atau bisa dikatakan sesuatu yang  tidak diinginkan keberadaanya. Masalah sering menimbulkan orang menjadi sedih, kecewa dan putus asa. Oleh sebab itu orang sering tidak menginginkan adanya problem atau masalah dalam kehidupannya. Namun lagi-lagi masalah pasti akan muncul dengan sendirinya pada manusia.

Tidak ada satupun manusia yang tak lepas dari masalah. Semua manusia pasti memiliki masalah. Masalah tak lain hanyalah sebuah ujian dan cobaan dalam mengarungi kehidupan ini. Seberapa besar masalah yang dihadapi sebesar itupulah kelas atau derajat yang dimiliki. Seperti dalam kutipan Mario teguh “ Masalah besar untuk orang besar masalah kecil untuk orang kecil, masalahku adalah penanda kelasku”. Itulah kutipan  dan sampai berapa jauh manusia bisa menghadapi masalah tersebut. Maka bersyukurlah ketika mendapat masalah, hadapi dan selesaikanlah. Karena itu adalah pertanda ujian yang akan mengangkat tingkatan derajat kita.
Jangan menyerah dan putus asa dalam menghadapi masalah, masalah hanya butuh waktu sebentar untuk singgah dalam perjalanan hidup kita. Jangan kau ratapi masalahmu berlarut larut  apalagi menuntaskan masalah dengan cara instan yaitu bunuh diri. Sabar dan berusaha dalam memecahkan masalah adalah jalan terbaik untuk lolos ujian. Sebesar apapun masalah itu pasti ada jalan keluar untuk mengatasinya. Dalam sebuah kutipan “ Tuhan tidak akan memberikan cobaan dan ujian melampaui batas kemampuannya”. Itu artinya ketika kita ditimpa masalah besar, itu menunjukkan bahwa kita mampu mengatasinya dibanding dengan yang lain. Andai saja dalam benak kita berfikir “ aku tidak kuat lagi dengan semua masalah ini”, fikiran semacam itu merupakan nafsu syetan yang menyelinap ke benak fikiran kita, dengan tujuan agar kita menyerah dan putus asa. Bisikan terus menyelinap ke fikiran kita untuk menyerah dan mengambil jalan pintas untuk keluar dari masalah, yakni dengan bunuh diri atau hal lain yang melanggar hukum syar’i. (naudzubillah)

Semoga kita selalu mendapat petunjuk dan pertolongan-Nya dalam menghadapi semua masalah. Semoga kita selalu sabar dan ikhlas menerima segala bentuk ujian dan cobaan. Dan kita menjadi makhluk yang mulia dengan derajat yang tinggi disisi-Nya. Amin ya Rabbal alamin.

Sabar: Belajar Menerima dan Memahami, Makna Sebuah Ujian

Kehidupan yang kita lalui  tak selalu menyenangkan, sering kita merasa berputus asa dalam menyikapi ujian hidup yang  datang bertubi – tubi. Manusia sering menganggap bentuk ujian hidup hanyalah berupa penderitaan dan kesedihan belaka. Padahal kecukupan dan kebahagiaanpun adalah wujud dari sebuah ujian, namun kita sering lupa menganggap semua kesenangan itu sebagai ujian.

Ujian yang berupa kebahagiaan sering membuat kita lupa untuk bersyukur kepada Sang Maha Pemberi Nikmat yaitu Allah swt dan kita sering sekali tidak menginginkan ujian yang berupa kesenangan dan kebahagiaan itu cepat berlalu.

Sangat berbeda dengan saat  dimana kita menghadapi  ujian  yang berupa kesedihan ,kekecewaan, sakit, merasa serba kekurangan  atau tertimpa suatu bencana , kita menginginkan semuanya cepat berlalu. Disaat – saat tersebutlah baru kita teringat kepada Allah swt . Kita mengetuk pintuNya di  malam buta(Sholat tengah malam), menangis dan mengadukan nasib yang menimpa.

Salahkah….?

Tentu tidak!

Allah senang dengan hamba yang kembali padaNya. Allah senang melihat hambaNya yang mengetuk pintuNya ditengah malam buta, Allah senang melihat hambaNya berdoa  dan menangis mengharap pertolonganNya. Allah senang dengan hambaNya yang mendekat dan mengingatNya. Allah senang dengan hamba yang tidak menggantungkan hidupnya kepada sesama makhluk. Allah senang dengan prasangka baik dari hambaNya. 

Dalam  sebua h hadist Qudsi  Allah swt berfirman  :
“ Aku akan berada disamping persangkaan hamba Ku kepada Ku. Jika dia ingat kepada Ku dalam dirinya, maka Aku ingat kepadanya dalam diri Ku. Jika dia ingat kepada Ku dalam kerumunan yang ramai, maka Aku ingat kepadanya dalam kerumunan yang lebih baik daripada kerumunan mereka. Jika dia mendekat kepada Ku satu jengkal, maka Aku mendekat kepadanya satu lengan. Jika dia mendekat kepada Ku satu lengan , maka Aku mendekat kepadanya satu depa. Jika dia mendekat Ku dengan berjalan, maka Aku mendekat kepadanya dengan berlari “  (HR. Abu Hurairah)

Dengan demikian , hamba yang tengah galau dilanda duka cita janganlah  berputus asa lalu bunuh diri atau mencari – cari kesalahan orang lain dan melampiaskannya dalam kemarahan yang luar biasa. Tidak mudah memang untuk  mampu bersikap sabar dan ikhlas. Namun kita harus belajar dan terus belajar. Kita harus melatih diri kita untuk siap sedia menerima apapun cobaan yang diberikan Allah, baik berupa duka cita maupun senang dan bahagia. Bagaimana seseorang dapat dikatakan sabar bila tidak diuji terlebih  dahulu.
 
Dan satu hal penting yang harus selalu kita ingat, disaat mendapat ujian seberat apapun kita harus percaya diri bahwa kita akan mampu menyelesaikan persoalan – persoalan tersebut dengan baik karena Allah berfirman :
“Allah tidak akan memberikan beban kepada seseorang di luar batas kemampuannya” (Qs Al Baqarah :286)

Maka yakinlah, bahwa semua cobaan pahit dalam kehidupan tidak mungkin Allah ujikan bila kita dianggapNya tidak mampu untuk melaluinya. Allah tidak bermain – main dalam hal penciptaan apapun. Allah sangat memahami dan tahu akan kekuatan dan kemampuan hambaNya. Allah tidak asal memilih seorang hambanya untuk diuji .  Berat  ringannya suatu ujian  yang diujikan Allah kepada hambaNya telah Allah tetapkan dengan pengetahuanNya.

Hikmah dibalik sikap sabar kita dalam menghadapi ujian  diantaranya adalah seperti apa yang disabdakan Rasullah saw  :
Dari Abu Said dan Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,
“Tiadalah seorang Muslim itu menderita kelelahan atau penyakit atau kesusahan (kerisauan hati) hingga tertusuk duri melainkan semua itu akan menjadi penebus kesalahan-kesalahannya.”
( HR Bukhari - Muslim

Kita harus berkeyakinan diri bahwa Allah SWT tidak akan pernah membiarkan umatnya  tenggelam dalam duka selamanya. Karena dibalik kesulitan pasti ada kemudahan dan Allah menjanjikan pahala yang besar bagi kita untuk kehidupan kita nanti.

Semoga ujian hidup yang kita dapatkan bisa menjadikan kita makhuk yang di tinggikan derajatNya dan diberikan hikmah dari setiap ujian yang kita jalani tentunya dengan sabar dan ikhlas. 



Belajar Mencintai Seseorang Yang Tidak Sempurna Dengan Cara Yang Sempurna

Apa yang anda pikirkan jika kita mencintai seseorang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna???Pastilah yang ada dalam bayangan anda itu hal yang tidak anda inginkan. Dimanapun dan siapapun pasti menginginkan seorang pendamping hidup yang lebih baik dari kita. Jika kita menginginkan kesempurnaan manusia, itu adalah hal yang mustahil. Karena manusia itu memiliki batas kemampuan dalam hidup. Jadi tidak mungkin ada manusia yang bisa dikatakan sempurna.

Mencintai seseorang yang dikatakan tidak sempurna adalah mau menerima apa adanya dalam dirinya. Karena cinta itu tulus, murni, dan tidak pernah memandang status sosial. Kehidupan ini penuh ketidakpastian dan perjalanan panjang yang tidak ada ujungnya. Usaha keras memang harus kita terapkan dalam diri kita jika kita ingin memperoleh sesuatu yang kita inginkan. Jangan hanya terdiam dan melihat apa yang ada didepan mata kita, kita tidak akan bisa meraih keberuntungan dengan begitu saja.

Jangan sampai kita kalah dengan yang namanya sebuah perpisahan. Pahitnya sebuah perpisahan adalah hal yang tidak bisa untuk kita hindari. Itu sudah menjadi proses yang harus kita jalani. jika kita ingin  memperoleh cinta yang kita harapkan, kita jangan takut mengejar impian untuk cinta.
 
Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan. Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, Itu bukan pilihan, itu kesempatan. Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, Itupun adaah kesempatan.

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan. Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, Itu adalah pilihan. Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain Yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu Dan tetap memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan.

Perasaan cinta, simpatik, tertarik, Datang bagai kesempatan pada kita. Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan. Berbicara tentang pasangan jiwa, Ada suatu kutipan dari film yang Mungkin sangat tepat : "Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil" Pasangan jiwa bisa benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yang diciptakan hanya untukmu. Tetapi tetap berpulang padamu Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin Melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak... Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, Adalah pilihan yang harus kita lakukan. Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.