Minggu, 14 Desember 2014

Jangan Cuma Jadi Taburan Sup, Ini Segudang Manfaat Jika Rutin Makan Seledri

Seledri mungkin bukan makanan favorit banyak orang. Sayuran hijau ini juga kurang populer dalam pembahasan tentang makanan sehat karena hanya dianggap sebagai bahan pelengkap atau tambahan dalam makanan. Seledri memang lebih sering digunakan untuk taburan pada makanan berkuah seperti sup, bakso atau soto. Terkadang juga dijadikan campuran dalam salad sayuran.

Banyak yang belum tahu kalau tanaman berbentuk batangan ini ternyata punya manfaat yang hebat bagi kesehatan apabila dikonsumsi secara rutin. Dijadikan campuran salad, dimakan bersama selai kacang atau dibuat jus, seledri sudah selayaknya masuk dalam menu diet harian Anda. Kenapa? Ini alasannya yang dihimpun Wolipop dari berbagai sumber.

1. Membantu Turunkan Berat Badan
Satu batang penuh seledri hanya mengandung 10 kalori sehingga aman dikonsumsi bersama bahan lainnya. Anda bisa menikmatinya dengan saus mayonnaise, Thousand Islands, selai kacang, minyak zaitun, salsa atau jenis dressing lainnya. Makanan ini bisa jadi pengganti camilan manis atau asin yang mengenyangkan tanpa menambah asupan kalori berlebihan.

2. Mengurangi Kolesterol
Seledri mengandung butylphthalide, zat yang memberi aroma dan rasa yang khas. Sebagian orang tidak suka dengan aromanya yang sedikit langu namun zat ini berkhasiat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Makan dua batang seledri setiap hari bisa mengurangi tingkat kolesterol hingga tujuh poin. Sebagai informasi, kadar kolesterol normal adalah di bawah 200 mg/dl sementara kadar kolesterol tinggi yang cukup mengkhawatirkan di atas 240 mg/dl.

3. Menurunkan Tingkat Stres
Sayuran yang renyah ini kaya akan magnesium dan asam lemak esensial yang bisa membantu menenangkan pikiran. Konsumsilah 1-2 batang seledri sebelum tidur untuk membantu mengurangi stres sehingga tidur Anda bisa lebih nyenyak.

4. Aman untuk Penderita Hipertensi
Seledri mengandung banyak sodium, tapi jenis yang alami dan lebih sehat ketimbang garam dapur atau garam meja. Orang dengan tekanan darah tinggi disarankan mengurangi konsumsi garam tapi aman jika sodiumnya berasal dari seledri.

5. Meningkatkan Kesehatan Mata
Seledri kaya akan vitamin A yang bisa membantu mempertajam penglihatan dan menjaga kesehatan mata. Makan seledri secara rutin juga membantu mencegah atau memperlambat mata rabun karena faktor usia.

6. Sumber Energi yang Sehat
Daripada minuman berenergi atau sports drink, lebih baik meminum jus seledri untuk memulihkan sistem tubuh Anda setelah berolahraga. Seledri bisa menggantikan cairan elektrolit yang hilang melalui keringat dan menutrisi tubuh dengan kandungan mineralnya yang kaya. Agar rasanya lebih enak Anda bisa mencampur jus seledri dengan perasan lemon, potongan nanas dan ditambah sedikit madu.

7. Menjaga Fungsi Ginjal
Selain cukup minum air putih, sayuran juga penting untuk menjaga fungsi ginjal. Salah satunya seledri, sayuran ini membantu menyingkirkan racun-racun di dalam tubuh sehingga meningkatkan fungsi ginjal sekaligus mencegah pembentukan batu ginjal.

8. Meningkatkan Kinerja Sistem Pencernaan
Kandungan utama seledri adalah serat dan air. Kedua substansi itu sangat baik untuk menjaga kesehatan dan melancarkan sistem pencernaan. Seledri juga melancarkan buang air besar dan bersifat diuretic (menambah frekuensi buang air kecil) untuk memaksimalkan pembersihan racun serta sisa makanan tak bermanfaat di dalam tubuh, sehingga mencegah terjadinya konstipasi.

Studi: Wanita Berbokong Besar Lebih Sehat Dari yang Rata

Sebagian wanita dilahirkan dengan bokong besar yang seksi. Sebagian lainnya yang memiliki bokong rata melakukan implan demi mendapatkan tampilan bokong yang lebih besar. Selain terlihat seksi, wanita dengan bokong besar alami ternyata lebih sehat daripada yang rata.

Berdasarkan penelitian di University of Oxford, wanita berbokong besar lebih sehat dan tidak rentan terhadap penyakit kronis. Seperti yang dilansir dari ABC News, wanita dengan bokong besar memiliki tingkat kolesterol dan gula yang rendah. Oleh karena itu, wanita berbokong besar lebih kecil kemungkinannya mempunyai penyakit diabetes atau jantung daripada yang berpinggul serta bokong rata.

"Professor Konstantinos Manolopoulos, pimpinan University of Oxford mengatakan bahwa wanita dengan lebih banyak lemak di bagian bokong memiliki kolesterol dan kadar glukosa yang rendah," ujar salah satu peneliti seperti dilansir dari All Women Stalk.

Lebih lanjut, penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa pemilik bokong besar memiliki hormon leptin lebih stabil. Hormon leptin berperan dalam mengatur asupan makan, keseimbangan energi, dan berat badan. Hormon ini digerakkan oleh lemak sehingga ketika bokong memiliki banyak lemak secara otomatis juga mengontrol nafsu makan Anda agar tidak berlebihan.

Tidak hanya itu, wanita dengan bokong besar juga dianggap memiliki kecerdasan yang lebih baik daripada si ramping atau rata. Wanita berbokong besar memiliki lemak Omega 3 berlebihan yang akan membantu mempercepat perkembangan kecerdasan otak.

Para peneliti juga menemukan bahwa anak-anak yang lahir dari wanita dengan pinggul besar lebih cerdas daripada ibu yang berbokong rata. Hal ini merupakan hasil studi setelah menganalisis 16 ribu wanita berbokong besar dan rata.

Penelitian serupa yang dilakukan di California dan Pittsburgh menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Bahkan penelitian tersebut menyebutkan kalau wanita dengan bokong besar, pinggul lebar, dan pinggang kecil biasanya memiliki umur yang lebih panjang. Namun tidak termasuk wanita yang memiliki bokong besar karena operasi plastik atau implan.

Tidur Telentang atau Tengkurap, Mana yang Lebih Baik?

Manusia membutuhkan waktu sepertiga dari hidupnya untuk tidur agar fungsi tubuh dapat bekerja dengan semestinya secara maksimal. Kualitas tidur ditentukan oleh sejumlah faktor salah satunya posisi Anda saat tidur di malam hari. Beberapa posisi tidur baik untuk menunjang kesehatan namun ada pula yang sebaiknya dihindari karena bisa mengganggu kinerja fungsi tubuh.

Umumnya manusia tidur dengan posisi yang dianggapnya nyaman tanpa memikirkan apakah itu baik atau tidak terhadap kesehatan. Posisi tidur yang satu pun belum tentu cocok untuk semua orang, tergantung dari kondisi kesehatan dan gaya hidupnya. Ini berbagai posisi tidur yang paling umum, dan tentukan sendiri mana yang paling sesuai untuk Anda.

1. Telentang
Sebagian besar ahli kesehatan akan menyarankan Anda untuk tidur telentang atau berbaring. Posisi ini paling ideal untuk menjaga kesehatan tulang belakang dan leher. Kasur akan menopang tulang belakang dengan baik, punggung pun tetap lurus dan tidak mengerut. Akan lebih baik lagi jika Anda tidur dengan bantal tipis atau tanpa bantal karena membuat tulang leher dalam posisi netral. Terlalu banyak memakai bantal untuk menoopang kepala bisa membuat Anda sulit bernapas.

Tidur telentang juga mencegah terbentuknya garis-garis halus dan kerutan pada wajah, sehingga membantu memperlambat tanda-tanda penuaan karena kulit wajah tidak terkena kontak langsung dengan kain. Saat wajah bersentuhan dengan sprei, biasanya akan meninggalkan bekas-bekas kerutan pada kulit dan jika berlangsung terus menerus bukan tidak mungkin kerutan itu akan menjadi permanen. Namun posisi tidur ini mungkin bisa membuat orang dengan gangguan pernapasan lebih sering mendengkur.

2. Menyamping
Ini adalah posisi tidur yang paling umum. Tidur menyamping baik dan disarankan untuk wanita hamil karena membantu meningkatkan sirkulasi darah ke jantung. Hal itu bisa menguntungkan baik bagi ibu maupun bayi dalam kandungan. Posisi menyamping ke kiri, dianjurkan untuk meringankan heartburn (rasa seperti terbakar pada dada) dan menurunkan asam lambung.

Namun di sisi lain tidur menyamping bisa meningkatkan tekanan pada perut dan paru-paru yang membuat sulit bernapas. Posisi ini juga bisa membuat tangan kesemutan atau mati rasa karena menghambat kelancaran aliran darah dan bisa berbahaya bagi otot dan urat syaraf. Selain itu juga membuat tekanan tubuh berpusat pada bahu yang bisa membuat leher dan otot bahu sakit setelah bangun pagi. Tidur menyamping bahkan bisa membuat payudara tampak turun akibat efek gravitasi. Tidur dengan posisi ini sebaiknya tidak dilakukan setiap hari dan terus menerus, terutama bagi Anda yang memiliki masalah pada paru-paru atau peredaran darah kurang lancar.

3. Tengkurap
Tidur tengkurap bisa membantu mengurangi frekuensi dengkuran dan mengatasi beberapa kasus sleep apnea (jeda napas, atau napas berhenti sejenak saat tidur). Namun kerugian dari tidur dengan posisi ini lebih banyak, bahkan sejumlah pakar, seperti dikutip dari Health Me Up menyebut kalau tengkurap merupakan posisi tidur paling buruk. Posisi ini mengakibatkan sakit pada beberapa bagian tubuh terutama punggung dan tulang belakang, sebab saat tidur tengkurap, berarti tulang bagian belakang tidak tertopang dengan baik. Selain itu posisi tidur ini juga membuat otot dan tulang leher menegang, serta mempercepat penuaan dini seperti timbulnya kerutan dan jerawat.

4. Meringkuk
Meringkuk seperti janin di dalam kandungan adalah posisi tidur yang paling menyamankan dan menjamin Anda bisa tidur lebih nyenyak di malam hari. Tapi posisi ini adalah yang terburuk kedua setelah tengkurap. Tidur semalaman dengan tubuh meringkuk akan membuat leher dan punggung sakit, timbul kerutan dan payudara kendur. Jika Anda terlalu meringkuk juga bisa membuat sesak napas, membuat tulang dan syaraf punggung tegang dan mengakibatkan sakit pada persendian terutama jika lutut dan dagu Anda terlalu menekan dada.

5 Tanda Tubuh 'Meminta' Anda untuk Segera Konsumsi Makanan Sehat

Mencukupi kebutuhan nutrisi sangat penting agar tubuh bisa beraktivitas dengan semestinya. Ketika pola makan Anda kurang nutrisi, jangan heran jika akan mengalami gejala-gejala aneh pada tubuh. Beberapa gejala seringkali dihubungkan dengan adanya penyakit serius namun bisa jadi itu merupakan sinyal tubuh kalau Anda perlu mengonsumsi makanan yang lebih sehat. Ini tanda-tanda gangguan pada tubuh akibat kekurangan nutrisi, yang dihimpun Wolipop dari berbagai sumber.

1. Otot Tubuh Sering Kram
Jika Anda tiba-tiba mengalami kram atau otot terasa tertarik pada beberapa bagian tubuh bahkan ketika Anda cukup aktif bergerak, bisa jadi itu merupakan tanda kekurangan magnesium. Mineral ini diperlukan untuk mengatur fungsi gerak tubuh dan organ dalam agar berjalan dengan semestinya. Tambah asupan magnesium Anda dengan makan lebih banyak pisang, almond dan sayuran berdaun hijau gelap.

2. Kaki dan Tangan Terasa Ngilu
Tulang kaki dan tangan terasa ngilu dan terkadang kaku, merupakan salah satu tanda Anda kurang mengasup vitamin B, terutama B6, B-12 dan folat. Nutrisi ini banyak terdapat pada daging sapi, ayam maupun daging kambing. Jika tidak terlalu suka makan daging, Anda bisa mendapatkannya dari gandum utuh, bayam, kacang-kacangan dan telur.

3. Ingin Mengunyah Es Batu
Gejala ini terbilang jarang, namun tidak sedikit orang yang mengalaminya. Keinginan untk mengunyah es batu bisa jadi tanda tubuh kekurangan zat besi. Para ahli belum mengetahui sebabnya namun berdasarkan hasil sebuah penelitian, tubuh cenderung ingin mengonsumsi apa pun yang terkesan menantang untuk melawan kelelahan akibat rendahnya zat besi. Saat keinginan menggigit atau mengunyah es batu datang, coba atasi dengan mengonsumsi daging merah, kacang polong, kacang merah atau biji-bijian.

4. Kuku Rapuh dan Kasar
Jika kuku tangan dan kaki terlihat rapuh dan bergerigi pada pinggirannya, mungkin Anda juga mengalami penurunan zat besi di dalam tubuh. Sama seperti di poin sebelumnya, kekurangan zat besi bisa diatasi dengan konsumsi daging merah, kacang-kacangan serta biji-bijian.

5. Pecah-pecah di Sudut Bibir
Pecah-pecah pada sudut bibir hingga menjadi lecet, dan tidak juga teratasi meski sudah memakai lipbalm bisa jadi tanda kekurangan vitamin B2 dan vitamin C. Cukupi asupan vitamin B2 dengan konsumsi susu serta produk olahannya (keju, yoghurt, krim). Sementara untuk mendapatkan cukup vitamin C Anda bisa memperolehnya dari jeruk, pir, jambu biji dan sayuran hijau.