Senin, 15 Desember 2014

Apa yang Terjadi Jika Anda Tidur Sambil Memakai Bra?

Banyak pakar serta artikel kesehatan yang menyarankan wanita untuk tidak mengenakan bra terlalu lama, terutama saat tidur. Alasannya, karena kebiasaan tersebut bisa berakibat buruk pada kesehatan tubuh. Seperti yang dikutip dari Livestrong, ini dia beberapa penyebab mengapa wanita sebaiknya tidak memakai bra saat tidur.

1. Berkeringat
Ada bra yang dirancang khusus untuk tidur, dam bra tersebut terbuat dari bahan yang menyerap keringat seperti nilon serta katun sehingga bisa membuat payudara 'bernapas'. Tetapi jika Anda mengenakan bra biasa saat tidur, Anda bisa berkeringat dan area dada menjadi lembab. Menurut situs The Teen Growth, kondisi ini dapat menyebabkan gesekan sehingga menimbulkan ruam dan luka.

2. Ketidaknyamanan
Bra sehari-hari dibuat untuk menopang payudara dan menjaga agar bentuknya tidak turun atau melorot. Situs The Teen Growth menulis bahwa 'daily bra' tidak didesain agar nyaman saat tidur. Kawat bra yang meliuk-liuk saat tubuh berbaring bisa menusuk-nusuk kulit sehingga membuat iritasi.

3. Insomnia
BErangkat dari ketidaknyamanan bra sehari-hari yang dikenakan saat berbaring bisa membuat Anda merasa kesulitan tidur. Dan akhirnya, kondisi tubuh Anda di pagi hari menjadi tidak maksimal. Teen Health menjelaskan bahwa kebiasaan tidur dengan memakai bra bisa berdampak pada kesehatan Anda secara keseluruhan.

4. Kanker Payudara
lmuwan Sydney Singer dan istrinya Soma Grismaijer pada tahun 1991 pernah menulis dalam bukunya 'Dressed To Kill: The Link Between Breast Cancer and Bras', menggunakan bra terlalu lama dapat meningkatkan suhu jaringan payudara dan wanita yang memakai bra memiliki kadar hormon prolaktin (hormon yang berfungsi merangsang kelenjar air susu) yang lebih tinggi. Kedua hal ini dapat mempengaruhi pembentukan kanker payudara.

Kedua ilmuwan tersebut mengatakan bahwa tidur adalah waktu yang tepat untuk mengistirahatkan payudara dengan tidak mengenakan bra. Tak hanya mengistirahatkan otot, saat tidur tubuh mengalami perbaikan dan detoksifikasi (mengeluarkan racun). Tidur juga memberi kesempatan bagi sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi hormon-hormon imunitas (kekebalan tubuh).

Berbagai Tips Seksi Untuk Tambah Romansa Hubungan Intim dengan Suami

Hubungan intim dan berbagai hal seksi untuk menaikkan gairah seks ternyata tak harus dilakukan di kamar tidur Ladies. Anda bisa juga selalu menjaga romansa dan membuat hubungan intim semakin berwarna dan liar dengan tips-tips seperti yang telah dilansir oleh idiva.com berikut ini. Ayo cari tahu tipsnya di sini.

Pesan Nakal

Berikan pesan-pesan nakal dan menggoda pada suami. Anda bisa berkreasi dengan memberikan secarik kertas dengan kecupan bibir berlipstik merah yang sensual dengan kata-kata menggoda. Letakkan pesan-pesan tersebut pada saku pakaiannya, mobil, laptop atau bekal makan siangnya. Ini akan memberikan sensasi lain dan membuatnya bergairah dan ingin cepat pulang.

Baking Bersama Romantis

Sediakan waktu weekend untuk membuat masakan bersama. Baking kue sederhana bisa jadi agenda seru yang Anda lakukan bersama dengan suami. Saat sedang baking lakukan beberapa gerakan nakal untuk menggoda suami Anda lho.

Spontanitas

Seks secara spontan kadang kala memang lebih memberikan sensasi lain Ladies. Hubungan badan di lantai, kamar mandi, dalam mobil atau tempat lain akan lebih menyenangkan dan juga liar. Cari spot yang bisa membuat Anda dan pasangan nyaman dan lakukan hubungan intim ini Ladies.

Foto Seksi

Kirimilah suami Anda foto-foto nakal Anda yang menggoda. Ini jelas akan merangsang gairahnya dan membuatnya tak sabar untuk segera pulang ke rumah dan menerkam Anda. Roooar!

Kisah Klasik

Berbaring bersama sambil menonton TV di ruang keluarga, bersandarlah pada suami dan bermanja-manja bersamanya akan membuat hubungan intim jadi romantis. Tapi pastikan ini tidak mengganggu kenyamanan suami Anda ya. Lakukan gerakan-gerakan lembut yang menggodanya.

7 Langkah Sehat Agar Terhindar dari Diabetes

Diabetes bisa menyerang siapa saja, baik muda maupun tua. Risiko diabetes bisa meningkat apabila orangtua Anda juga mengidap penyakit yang sama. Tapi Anda bisa mengurangi risiko terkena diabetes, khususnya diabetes tipe 2 jika mengikuti gaya hidup sehat berikut ini, yang dikutip dari Women's Health Mag.

1. Latihan Angkat Beban
Meningkatkan massa otot bisa menurunkan resistensi insulin dan mengurangi risiko berkembangnya prediabetes menjadi diabetes. Menurut hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam Journal of CLinical Endorinology & Metabolism, setiap 10 persen penambahan massa otot, risiko diabetes menurun hingga 12 persen. Sheri Colberg-Ochs, Ph.D., profesor ilmu olahraga di Old Dominion University menyarankan untuk latihan angkat beban minimal tiga kali seminggu dan lakukan aktivitas kardio (jogging, bersepeda, berenang) sedikitnya 2,5 jam seminggu.

2. Tidur yang Cukup
Terus menerus kurang tidur bisa meningkatkan resistensi insulin terutama pada orang-orang yang secara genetik berisiko diabetes. Studi yang dilakukan para peneliti dai University of Chicago menemukan, orang yang tidur kurang dari enam jam sehari paling berpeluang terkena diabetes. Maka dari itu cobalah memaksimalkan jam tidur Anda di malam hari minimal tujuh jam.

3. Tambah Asupan Serat
Serat yang terkandung dalam buah dan sayuran tidak hanya membuat perut kenyang lebih lama tapi juga memperlambat aliran glukosa ke pembuluh darah. Jadi ketika Anda ingin makan sesuatu yang manis, lebih baik konsumsi buah kaya serat seperti apel atau pir. Ganti juga nasi putih dengan nasi merah. Berdasarkan studi yang dimuat dalam Archives of Internal Medicine, konsumsi nasi merah sebagai makanan pokok bermanfaat menurunkan risiko diabetes hingga 11 persen.

4. Hindari Stres
Stres yang kronis merupakan salah satu faktor utama penyebab berbagai penyakit serius, termasuk diabetes. "Ketika tubuh menangkap tanda-tanda stres, dia akan melepaskan hormon yang meningkatkan gula darah," ujar Sheri.

Reaksi itu sebenarnya bermanfaat bagi tubuh untuk redakan stres. Tapi dalam jangka panjang bisa berbahaya. Mulai dari sekarang cobalah berlatih tarik napas dalam-dalam atau meditasi dengan mendengarkan musik-musik bertempo lambat dan berirama tenang. Bisa juga dengan rutin pijat atau refleksi untuk mengurangi hormon stres dan membantu menurunkan gula darah secara keseluruhan.

5. Konsumsi Omega-3
Asam lemak omega-3 bisa bantu meningkatkan sensitivitas insulin sehingga kadar gula darah lebih terkontrol. Omega-3 banyak terkandung dalam ikan sarden dan salmon. Konsumsilah makanan ini sedikitnya satu sajian per minggu.

6. Minum Vitamin D
Vitamin D bermanfaat mencegah diabetes. Sebuah review yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menunjukkan bahwa orang yang cukup kadar vitamin D-nya tinggi cenderung lebih rendah berisiko terkena diabetes tipe 2. Disarankan untuk mengonsumsi vitamin D 1.000 hingga 2.000 IU per hari lewat ikan dan suplemen. Jangan lupa juga berjemur di bawah sinar matahari pagi agar manfaat vitamin D lebih efektif.

7. Tambah Konsumsi Rempah-rempah
Jenis rempah seperti kayu manis diyakini bisa menurunkan kadar gula dalam darah, seperti yang tertulis dalam Journal of the American Board of Family Medicine. Bubuk kayu manis kaya akan nutrisi yang disebut polyphenol, yang membantu kinerja insulin lebih efektif. Taburkan bubuk kayu manis ke menu sarapan Anda, misalnya roti gandum atau bubur oatmeal.

Kebiasaan Manis Pasangan Suami Istri Romantis

Anda pernah melihat pasangan suami istri yang tetap mesra dan manis sepanjang waktu? Pasangan tersebut tampak penuh cinta dan memiliki segalanya. Apa sebenarnya rahasia kemesraan mereka?
Sebenarnya keindahan hubungan mereka bersumber dari kebiasaan-kebiasaan sederhana seperti beberapa rahasia yang dilansir Womenshealthmag.com berikut ini.
  • Melakukan banyak kegiatan dan ritual bersama

    Sekedar saling mengoleskan lotion, saling mencium pipi sebelum tidur atau mandi bersama dapat menjadi hal yang mempererat hubungan Anda berdua. Anda akan merindukan saat-saat tersebut ketika sedang berjauhan.
  • Saling memuji

    Jangan segan untuk memuji apa yang telah dia lakukan atau kelebihan-kelebihannya. Selain pujian kecil, terima kasih atas semua hal juga penting untuk kemesraan Anda berdua.
  • Ciuman perpisahan

    Setiap pagi sebelum dia berangkat kerja, buatlah ciuman perpisahan menjadi kebiasaan Anda. Jangan pernah meninggalkan rumah sendiri sebelum menciumnya terlebih dahulu.
  • Berjalan-jalan

    Luangkan waktu untuk sekedar berjalan di sekitar rumah atau liburan berdua. Kegiatan ini akan mengangkat stres dan beban yang Anda rasakan setelah melakukan rutinitas. Anda juga bisa fokus untuk bermesraan dengannya ketika berjalan-jalan atau berlibur berdua.
Apa kebiasaan manis yang rutin Anda lakukan bersama suami, Ladies?

6 Alasan Kenapa Anda Harus Sarapan Tiap Hari

Banyak pakar gizi yang menyerukan pentingnya makan sehat di pagi hari. Sarapan kaya nutrisi, ternyata memang punya banyak manfaat dan penting bagi kesehatan. Mulai dari bantu turunkan berat badan hingga meningkatkan daya ingat. Apa lagi keuntungan yang akan didapat dari sarapan? Ini ulasannya, seperti yang dikutip dari Huffington Post.

1. Lebih Langsing
Hasil studi kepada 499 responden yang dimuat dalam American Journal of Epidomiology menunjukkan bahwa orang yang sering melewatkan sarapan 4,5 kali berisiko mengalami obesitas ketimbang mereka yang makan pagi tiap hari. Sarapan sehat dan bernutrisi akan mencegah Anda ngemil dan makan berlebihan saat tiba jam makan siang nantinya.

2. Lebih Sehat
American Heart Association mengumumkan bahwa orang yang sarapan setiap hari, kadar gula darahnya cenderung stabil dan lebih mampu mengontrol nafsu makan dibandingkan yang jarang/tidak pernah sarapan. "Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa sarapan adalah jam makan paling penting dalam sehari. Sarapan penting untuk mengurangi risiko diaberes tipe 2 dan penyakit jantung, "ujar Dr. Mark Pereira dari Harvard Medical School, yang memimpin penelitian.

3. Lebih Berenergi
Makan sarapan yang mengandung serat dan karbohidrat dapat membantu Anda agar tidak cepat lelah saat beraktivitas seharian. Dari hasil penelitian yang dimuat dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition, ketika orang mengonsumsi makanan tinggi serat dan rendah karbohidrat, mereka akan memiliki energi lebih banyak dibandingkan orang yang sarapan berlemak tinggi.

4. Tingkat Kolesterol Lebih Baik
Studi yang dipublikasikan di American Journal of CLinical Nutrition menunjukkan, orang yang tidak pernah sarapan cenderung memiliki tingkat kolesterol dan sensitivitas insulin yang buruk. Studi tersebut juga mengungkap bahwa orang yang rajin sarapan akan mengonsumsi 100 kalori lebih sedikit daripada yang tidak.

5. Memori yang Lebih Baik
Studi yang dimuat dalam Journal of Adolescent Health menunjukkan, sarapan makanan bernergi tinggi bisa membantu mempertajam ingatan dalam jangka pendek. Penelitian yang dilakukan pada 319 remaja tersebut juga menemukan, sarapan berkalori tinggi bisa membantu Anda lebih mudah berkonsentrasi.

6. Asupan Nutrisi Lebih Baik
Menurut studi dalam jurnal Nutrition Research and Practice, orang yang jarang sarapan umumnya mengonsumsi lebih banyak lemak tapi miskin nutrisi dibandingkan yang setiap hari sarapan. Nutrisi yang sering hilang karena tidak sarapan diantaranya kalsium, potassium dan serat.

Peluk Orang Tersayang 8 Kali Sehari, Hidup Jadi Lebih Sehat Lahir Batin






Pelukan bukan hanya ungkapan kasih sayang. Salah satu bentuk sentuhan fisik ini memiliki efek yang lebih besar dari sekadar membuat perasaan lebih tenang dan bahagia.

Psikolog Melly Puspita Sari, Psi, M, NPLm Psychologist menyebutkan, pelukan yang dilakukan minimal delapan kali sehari bisa membuat hidup lebih sehat. Tapi Melly menegaskan, sebaiknya jangan selalu menghitung dan terpaku pada jumlah pelukan karena ketika pelukan menjadi sebuah kebutuhan, sebanyak apapun frekuensinya tidak akan menjadi masalah.

"Menurut penelitian yang disebutkan oleh Kathleen Keating dalam bukunya 'The Hug Therapy', empat kali pelukan bisa mempertahankan hidup. 12 kali pelukan untuk kesehatan dan kebahagiaan," tutur psikolog lulusan Universitas Muhammadiyah Malang ini, saat talkshow 'Berbagi Pelukan Melalui Kelembutan Molto Ulta Pure' di Piscator, Gandaria City, Jakarta Selatan, Jumat (18/10/2013).

Berdasarkan penelitian dari University of North Carolina, Amerika Serikat, pelukan bisa menurunkan kadar hormon stres (kortisol) sekaligus meningkatkan hormon oksitosin yang mampu memberikan perasaan tenang. Ketenangan dan kenyamanan yang dirasakan saat berpelukan, otomatis juga mengurangi stres. Seperti diketahui, stres merupakan akar dari segala penyakit dan ketegangan. Maka semakin sering dipeluk, orang juga akan semakin sehat baik secara mental maupun fisik.

Dalam sebuah penelitian yang dipimpin oleh psikolog Dr Karen Grewen kepada 38 pasangan, diketahui pasangan yang berpelukan selama 20 detik kadar kortisolnya menjadi rendah dan oksitosin meningkat. "Efeknya terjadi lebih signifikan pada wanita. Manfaat pelukan juga kurangi potensi penyakit jantung," terang Melly yang juga penulis buku 'The Miracle Of Hug'.

Sementara itu pelukan yang diberikan pada orang dengan kondisi tubuh tidak sehat, kekebalan tubuhnya akan meningkat. Dampak positif pelukan akan lebih efektif apabila dilakukan dengan cara yang tepat.

"Sama-sama rangkulkan tangan saat pelukan, rasakan aliran energi. Bayangkan jika pelukan tersebut adalah pelukan terakhir," tutur Melly.

Peluklah orang yang Anda sayangi sambil tersenyum. Hal itu akan membuat kebahagiaan lebih terasa saat berpelukan. Peluklah orang tersayang Anda sesering mungkin dan lakukan dengan tulus, sepenuh hati sampai menemukan titik kenyamanan.

"Saat berpelukan jangan langsung dilepas. Apalagi pada orang yang tidak terbiasa dipeluk. Tahan beberapa detik sampai dia merasa nyaman," saran Melly.

Selain pelukan, sentuhan lain seperti memegang tangan, meremas bahu atau mengusap kepala juga punya efek yang sama untuk menimbulkan perasaan senang dan menyamankan. "Prinsipnya adalah sentuhan. Ketika disentuh ada sensori yang menyamankan," kata Melly.

Inilah Efek Buruk Sering Konsumsi Mie Instan dan Tips Memasaknya dengan Lebih Sehat

Siapa yang tak suka dengan mie instan. Selain enak, mie instan juga sangat mudah disajikan dan harganya yang murah. Meski punya kebutuhan karbohidrat yang pas, namun kandungan vitamin, mineral, dan protein yang ada di dalamnya sangat sedikit dan tidak pas memenuhi kebutuhan tubuh kita.
Tak hanya itu, sebenarnya dalam proses pembuatannya, mie instan tak hanya melibatkan tepung terigu, minyak sayur, dan garam saja. Namun juga beberapa tambahan zat aditif, seperti Natrium Polifosfat, Natrium Karbonat, dan juga kalium karbonat.
Sedangkan untuk bumbunya sendiri, terdapat campuran MSG yang tentu saja tidak baik jika terus-terusan masuk ke dalam tubuh. Dan mengonsumsi mie instan terlalu sering akan memberikan efek samping yang buruk.
Dikutip dari Sciencemix, Beberapa penyakit yang bisa hinggap jika kita terlalu sering mengonsumsi mie instan di antaranya adalah kanker usus dan juga kerusakan pada jaringan otak yang bisa membuat otak jadi lambat bekerja dan malnutrisi.
Beberapa tips yang bisa kita coba untuk meminimalisir dampak buruk setelah mengonsumsi mie instan antara lain memasaknya dengan 2 gelas air lebih banyak dari yang disarankan oleh kemasan mie tersebut dan juga menambahkan sayur-sayuran. Selain itu, disarankan juga untuk membuang air yang dimasak dengan mie dan menuangkan air hangat baru sebagai kuah.
Tapi bukankah lebih baik jika kita benar-benar mengurangi konsumsi mie instan dan makan makanan alami yang lebih sehat