Kamis, 25 Desember 2014

Sabar: Belajar Menerima dan Memahami, Makna Sebuah Ujian

Kehidupan yang kita lalui  tak selalu menyenangkan, sering kita merasa berputus asa dalam menyikapi ujian hidup yang  datang bertubi – tubi. Manusia sering menganggap bentuk ujian hidup hanyalah berupa penderitaan dan kesedihan belaka. Padahal kecukupan dan kebahagiaanpun adalah wujud dari sebuah ujian, namun kita sering lupa menganggap semua kesenangan itu sebagai ujian.

Ujian yang berupa kebahagiaan sering membuat kita lupa untuk bersyukur kepada Sang Maha Pemberi Nikmat yaitu Allah swt dan kita sering sekali tidak menginginkan ujian yang berupa kesenangan dan kebahagiaan itu cepat berlalu.

Sangat berbeda dengan saat  dimana kita menghadapi  ujian  yang berupa kesedihan ,kekecewaan, sakit, merasa serba kekurangan  atau tertimpa suatu bencana , kita menginginkan semuanya cepat berlalu. Disaat – saat tersebutlah baru kita teringat kepada Allah swt . Kita mengetuk pintuNya di  malam buta(Sholat tengah malam), menangis dan mengadukan nasib yang menimpa.

Salahkah….?

Tentu tidak!

Allah senang dengan hamba yang kembali padaNya. Allah senang melihat hambaNya yang mengetuk pintuNya ditengah malam buta, Allah senang melihat hambaNya berdoa  dan menangis mengharap pertolonganNya. Allah senang dengan hambaNya yang mendekat dan mengingatNya. Allah senang dengan hamba yang tidak menggantungkan hidupnya kepada sesama makhluk. Allah senang dengan prasangka baik dari hambaNya. 

Dalam  sebua h hadist Qudsi  Allah swt berfirman  :
“ Aku akan berada disamping persangkaan hamba Ku kepada Ku. Jika dia ingat kepada Ku dalam dirinya, maka Aku ingat kepadanya dalam diri Ku. Jika dia ingat kepada Ku dalam kerumunan yang ramai, maka Aku ingat kepadanya dalam kerumunan yang lebih baik daripada kerumunan mereka. Jika dia mendekat kepada Ku satu jengkal, maka Aku mendekat kepadanya satu lengan. Jika dia mendekat kepada Ku satu lengan , maka Aku mendekat kepadanya satu depa. Jika dia mendekat Ku dengan berjalan, maka Aku mendekat kepadanya dengan berlari “  (HR. Abu Hurairah)

Dengan demikian , hamba yang tengah galau dilanda duka cita janganlah  berputus asa lalu bunuh diri atau mencari – cari kesalahan orang lain dan melampiaskannya dalam kemarahan yang luar biasa. Tidak mudah memang untuk  mampu bersikap sabar dan ikhlas. Namun kita harus belajar dan terus belajar. Kita harus melatih diri kita untuk siap sedia menerima apapun cobaan yang diberikan Allah, baik berupa duka cita maupun senang dan bahagia. Bagaimana seseorang dapat dikatakan sabar bila tidak diuji terlebih  dahulu.
 
Dan satu hal penting yang harus selalu kita ingat, disaat mendapat ujian seberat apapun kita harus percaya diri bahwa kita akan mampu menyelesaikan persoalan – persoalan tersebut dengan baik karena Allah berfirman :
“Allah tidak akan memberikan beban kepada seseorang di luar batas kemampuannya” (Qs Al Baqarah :286)

Maka yakinlah, bahwa semua cobaan pahit dalam kehidupan tidak mungkin Allah ujikan bila kita dianggapNya tidak mampu untuk melaluinya. Allah tidak bermain – main dalam hal penciptaan apapun. Allah sangat memahami dan tahu akan kekuatan dan kemampuan hambaNya. Allah tidak asal memilih seorang hambanya untuk diuji .  Berat  ringannya suatu ujian  yang diujikan Allah kepada hambaNya telah Allah tetapkan dengan pengetahuanNya.

Hikmah dibalik sikap sabar kita dalam menghadapi ujian  diantaranya adalah seperti apa yang disabdakan Rasullah saw  :
Dari Abu Said dan Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,
“Tiadalah seorang Muslim itu menderita kelelahan atau penyakit atau kesusahan (kerisauan hati) hingga tertusuk duri melainkan semua itu akan menjadi penebus kesalahan-kesalahannya.”
( HR Bukhari - Muslim

Kita harus berkeyakinan diri bahwa Allah SWT tidak akan pernah membiarkan umatnya  tenggelam dalam duka selamanya. Karena dibalik kesulitan pasti ada kemudahan dan Allah menjanjikan pahala yang besar bagi kita untuk kehidupan kita nanti.

Semoga ujian hidup yang kita dapatkan bisa menjadikan kita makhuk yang di tinggikan derajatNya dan diberikan hikmah dari setiap ujian yang kita jalani tentunya dengan sabar dan ikhlas. 



Tidak ada komentar: