Bertahan Hubungan Jarak Jauh
Hubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship (LDR), banyak yang
sanggup bertahan, tapi lebih banyak yang gagal. Jika Anda tipe
extrovert, tak bisa sendiri, lebih baik jangan mencoba.
Sejatinya
manusia tidak bisa sendiri. Mereka yang tahan untuk sendiri dalam jangka
waktu lama, menjalani LDR, pastinya berkaitan dengan karakter tertentu
atau kondisi yang memaksa. LDR bisa berjalan jika:
- Harus
ada komitmen kuat –bukan hanya soal tidak berselingkuh (atau boleh
berselingkuh asal tidak ketahuan), tapi komitmen pada hal-hal detil yang
disepakati bersama, seperti jadwal menelepon dan bertemu fisik.
- Karena
LDR sejatinya tidak sehat, maka harus ada batas untuk mengakhirinya.
Apapun penyebabnya: Pernikahan, atau akhir masa dinas. Sehingga Anda dan
si Dia punya harapan untuk –akhirnya– bisa berkumpul bersama.
- Hati-hati
dengan kalimat menyerah, atau bahkan tak peduli, seperti “Ya sudah,
kalau kamu sibuk tak usah menelepon”. Ini tanda hubungan memasuki fase
‘sakit’. Perbaiki sesegara mungkin dengan bertemu, dan menciptakan
suasana agar kembali hangat.
- Jangan terlalu bangga dengan sikap mandiri. Karena sejatinya, manusia saling bergantung.
- Saat bertemu, jangan bawa-bawa pekerjaan atau hal lain di luar cinta Anda berdua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar