Berbagai macam mukjizat telah diberikan Allah SWT kepada
kekasihNya Rasullah Muhammad SAW, untuk memberi kebenaran atas Kerasulan
yang disandangnya. Salah satu mukjizat dari Rasulullah Muhammad SAW,
ialah “Membelah Bulan”. Sebagaimana hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud
Radhiyallahu’anhu berikut ini, ia berkata :
“Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah SAW lalu
Rasulullah SAW bersabda : Saksikanlah oleh kalian.” (Shahih Muslim No.
5010)
Hadist riwayat Anas RA, dia berkata :
“Penduduk Makkah meminta kepada Rasulullah SAW untuk diperlihatkan
kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah SAW
memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua
kali.” (Shahih Muslim No. 5013)
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof.
Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan
kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar memiliki kandungan mukjizat
secara ilmiah?
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut :
“Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak
beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris
bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang
muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu
adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an.”
Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya :
“Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi “Telah dekat hari
kiamat dan bulan pun telah terbelah” mengandung mukjizat secara ilmiah?”
Maka professor pun menjawabnya :
“Tidak, sebab kehebatan ilmiah dapat diterangkan oleh ilmu
pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan oleh ilmu
pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya.”
Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang
terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam
sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi
sebelumnya.
Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan
oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di
dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah SAW, maka tentulah kami
para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu.
Akan tetapi, hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan
sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah
ta’alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu.
Dan setelah selesai Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi
tersebut, berdirilah seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan
diri seraya berkata : “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy
Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan?”
Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab : “Dipersilahkan dengan senang hati.”
Daud Musa Pitkhok berkata :
“Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka
salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemahan makna-makna
Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya, dan aku
pun membawa terjemahan itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka
terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka
ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya :
“Telah dekat datangnya saat itu dan Telah terbelah bulan [1434].
Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat),
mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus”.
Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang
tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya[1435].” (QS. Al-Qamar : 1-3)
[1434] Yang dimaksud dengan saat di sini ialah terjadinya hari
kiamat atau saat kehancuran kaum musyrikin, dan “terbelahnya bulan”,
ialah suatu mukjizat nabi Muhammad SAW.
[1435] Maksudnya, bahwa segala urusan itu pasti berjalan sampai
waktu yang Telah ditetapkan terjadinya, seperti: urusan Rasulullah dalam
meninggikan kalimat Allah pasti sampai pada akhirnya yaitu kemenangan
di dunia dan kebahagiaan di akhirat. sedang urusan orang yang
mendustakannya pasti sampai pula pada akhirnya, yaitu kekalahan di dunia
dan siksaan di akhirat.
Maka aku pun bergumam : “Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah
mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar,
kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu???”
Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya, dan
aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi
Allah-lah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam
pencarian kebenaran.
Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu
ada sebuah diskusi hangat antara presenter seorang Inggris dan 3 orang
pakar ruang angkasa Amerika Serikat. Ketiga pakar antariksa tersebut pun
menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan
perjalanan ke antariksa.
Daripada itu, diantara diskusi hangat tersebut adalah tentang
turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan
antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari
100 juta dollar.
Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata :
“Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya
untuk bisa mendarat di bulan?”
Mereka pun menjawab : “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan
ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan
yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat
hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100
juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan
dana itu kepada siapapun.”
Maka presenter itu pun bertanya : “Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya?”
Mereka menjawab : “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!”

Presenter pun bertanya : “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?”
Mereka menjawab : “Kami mendapati secara pasti dari
batuan-batuan yang terpisah dan terpotong di permukaan bulan sampai di
dalam (perut) bulan. Maka, kami pun meminta para pakar geologi untuk
menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin telah
terjadi, kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu
kembali”.

Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan :
“Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, “Mukjizat
(kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu
alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah
mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta
dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin!
Subhanallah.”
Agama Islam ini tidak mungkin salah (aku pun bergumam) : “Maka, aku
pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar
sambil mencucurkan air mata, saat itulah awal aku menerima dan masuk
Islam, saat terindah dalam hidupku sekaligus saat paling penting”
Maha Benar Allah Atas Segala Firmannya. Subhanallah…..Allaahu Akbar. Laa Khaula Wa Laa Quwwata Illa Billaah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar