Rasa cemburu bisa menghampiri siapa saja, termasuk pasangan yang sudah
lama menikah. Mengecek ponsel dan email suami bahkan sudah menjadi
kebiasaan, akibat rasa cemburu yang menghampiri. Walau cemburu merupakan
hal yang normal, tetapi hanya sedikit wanita yang mau mengakuinya.
Sedangkan bagi pria, perasaan cemburu merupakan bentuk lain dari sifat
posesif yang menyebalkan.
"Banyak orang mengatakan bahwa
cemburu adalah bumbu dari suatu hubungan, bukti adanya cinta. Akan
tetapi, cemburu yang berlebihan tanpa disertai bukti-bukti hanya akan
merusak hubungan tersebut. Hal yang sebenarnya sangat penting dari suatu
hubungan adalah adanya trust atau kepercayaan," ujar psikolog Ratih Ibrahim.
Daripada terus
mencurigai suami yang berujung dengan merugikan diri sendiri, berikut
lima cara mengatasi rasa cemburu yang dirangkum dari pandangan beberapa
psikolog yang pernah diwawancarai, misalkan :
1. Mengakui
Hal yang paling utama adalah, akui bahwa Anda merasa cemburu. Katakan
pada suami bahwa Anda tidak menyukai ketika ia mengobrol dengan wanita
lain. Tapi jelaskan pada diri dan suami, jika hal itu tidak akan membuat
Anda kesal seharian.
"Tidak usah terlalu jaim. Kita omongin
saja yang kita rasakan. Mungkin pemilihan kata-katanya saja jangan yang
kasar, nggak usah terlalu teriak-teriak, marah ya marah saja," tutur
Psikolog klinis dewasa Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd.
2. Tidak Berkepanjangan
Gunakan
kata kunci seperti "saat ini" atau "hari ini, aku merasa sebal karena
melihat kamu menelpon mantan kekasihmu". Hal ini akan menekankan bahwa
kejadian 'saat ini' merupakan hal penting yang perlu didiskusikan dan
Anda tidak memukul rata dengan 'kesalahan' suami sebelumnya.
3. Lakukan Hal yang Sama
Jika
Anda tidak suka saat melihat suami mengobrol dengan mantan kekasih atau
pertner kerjanya yang seksi, sebaiknya Anda juga melakukan hal yang
sama. Jauhi mantan, dan pria yang coba menggoda Anda.
4. Jangan Membalasnya
Hanya
karena merasa cemburu, Anda pun 'membalas dendam'. Melihat suami
berbicara di telpon dengan mantan pacarnya, buat Anda 'bermain api'
dengan rekan kerja. Sebesar apa pun rasa kesal dan cemburu, menjadi
pendendam tentu bukan pilihan yang bijaksana.
5. Saling Komunikasi
Tidak
ada satu masalah yang bisa diselesaikan tanpa komunikasi. Jadi ada
baiknya, Anda berdiskusi dengan suami mengenai apa yang dirasakan dan
ajak suami untuk bantu memberikan jalan keluar. Ketimbang meninggikan
nada suara, lebih baik tingkatkan kualitas berkomunikasi Anda.
"Bangun
keterbukaan dalam berkomunikasi dengan pasangan, tetap bersikap
objektif dan tingkatkan empati. Ciptakanlah suasana yang menyenangkan,
rasakan dan nikmati saat-saat bersama dengan suami terbebas dari
kecurigaan, ketakutan, dan pikiran-pikiran negatif yang sebenarnya tidak
terjadi. Suasana yang menyenangkan, melihat senyum dan sikap istri yang
hangat akan membuat suami merasa nyaman berada dekat kamu dan selalu
rindu untuk bertemu dengan istrinya," tutur psikolog Ratih Ibrahim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar